Pernahkah Anda mendengar jalan yang hidup sepanjang malam, menyerupai nadi kota yang tak pernah berhenti berdetak? Begitulah gambaran Angkringan Malam Jalan Hos Cokroaminoto Ponorogo, sebuah arteri perkotaan yang mengalami metamorfosis spektakuler dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan perubahan nama dari Jalan Soekarno Hatta dan transformasi wajah kota yang signifikan, kini jalan ini memiliki aura yang mengingatkan banyak orang pada Malioboro di Yogyakarta.
Angkringan Malam Jalan Hos Cokroaminoto Ponorogo
Memasuki malam, kehidupan di Jalan Hos Cokroaminoto bangkit dengan semangat yang tak tertandingi. Lampu hias bergemerlap memayungi jalan ini, dengan menara merak yang megah menyala sebagai lambang Kota Reog, menciptakan pemandangan yang begitu memesona.
Namun, lebih dari sekadar pemandangan malam, jalan ini telah berkembang menjadi pusat angkringan di Ponorogo. Bagi Anda yang belum familiar, angkringan adalah salah satu bentuk kedai khas Jawa yang menawarkan berbagai makanan dan minuman tradisional. Di Jalan Hos Cokroaminoto, gerobak-gerobak angkringan dengan ciri khasnya berjejer, mengundang setiap orang yang lewat untuk singgah sejenak.
Menikmati minuman hangat seperti kopi hitam tradisional atau jahe susu di tengah udara malam yang sejuk, adalah salah satu kegiatan yang sangat direkomendasikan. Tak hanya itu, bagi Anda yang ingin menggigit sesuatu, aneka gorengan seperti tempe, tahu, dan bakwan sayur, hingga sate dengan beragam jenis, menunggu untuk memanjakan lidah Anda. Salah satu favorit banyak orang adalah nasi kucing, nasi berporsi kecil dengan berbagai isian seperti kering tempe, mie goreng, atau olahan ayam.



























